Cloud Hosting Indonesia

Mengenal Ciri Ciri, Habitat dan Klasifikasi Ilmiah Gajah Asia Yang Terancam Punah


Gajah asia atau dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai Elephas maximus, merupakan induk spesies dari tiga spesies gajah yang masih hidup, dan merupakan satu-satunya spesies gajah dari genus Elephas yang masih hidup. Hewan ini adalah hewan darat terbesat di Asia. Gajah Asia adalah spesies terancam karena habitat yang terus berkurang dan perburuan liar, populasi gajah pada tahun 2002 di alam liar diperkirakan tersisa antara 41,410 sampai 52,345 ekor. Gajah asia cenderung berumur panjang, dengan usia tertua yang diketahui mencapai 86 tahun. Hewan ini banyak didomestikasi. dan telah digunakan dalam kehutanan di Asia Selatan dan Tenggara selama berabad-abad dan digunakan juga untuk tujuan seremonial. Sumber-sumber sejarah mengindikasikan bahwa hewan ini kadang digunakan selama musim panen dalam kegiatan penggilingan. Gajah liar dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan, namun hewan ini juga merusak panen, dan dapat memasuki perkampungan untuk merusak perkebunan.
KLASIFIKASI ILMIAH

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Proboscidea
Famili: Elephantidae
Genus: Elephas
Spesies: Elephas maximus

Gajah asia menghuni kawasan padang rumput, hutan hijau tropis, hutan semi-hijau, hutan gugur lembab, hutan gugur kering dan hutan berduri kering. Selain itu mereka juga biasa hidup di hutan tanaman, hutan sekunder dan semak belukar. Beberapa dari tipe habitat gajah ini bisa mencapai ketinggian 3.000 m (9,800 kaki) di atas permukaan laut.
tiga subspesies gajah asia yang dikenal dan masih dapat kita jumpai hingga saat ini adalah Gajah sri lanka yang terdapat di Sri Lanka, Gajah india yang terdapat di daratan Asia: India, Nepal, Bangladesh, Bhutan, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Vietnam, Kamboja, Laos, dan China,  serta Gajah sumatera yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan, indonesia.Di China, gajah asia hanya terdapat di prefektur Xishuangbanna, Simao, dan Lincang di selatan Yunnan. Di Bangladesh, hanya terdapat sebagian populasi gajah yang terpencil di Bukit Chittagong.
Gajah merupakan hewan krepuskular. Mereka dikelompokkan sebagai megafauna dan mengkonsumsi sekitar 150 kg (330 lb) pakan tanaman per hari. Mereka adalah pemakan segala tumbuhan; pemakan rumput (grazer) dan juga pemakan pohon (browser) sekaligus. Tercatat 112 spesies tanaman yang berbeda menjadi santapan hewan ini. Kebanyakan tumbuhan dari bangsa Malvales, suku polong-polongan, pinang-pinangan, teki-tekian dan padi-padian. Mereka memakan pohon (browsing) lebih banyak pada musim kemarau, dengan kulit pohon menjadi porsi utama.Mereka minum setidaknya sekali sehari dan tidak pernah tinggal jauh dari sumber air murni. Mereka membutuhkan 80–200 liter air dalam satu hari. Anak gajah biasanya bergabung dalam kawanan gajah betina dewasa. Namun gajah jantan akan memisahkan mereka saat sang anak mencapai masa remaja. Gajah mampu mengenal suara dengan amplitudo rendah. Mereka menggunakan infrasonik unutk berkomunikasi satu sama lain; hal ini pertama kali diketahui dan dicatat oleh naturalis asal India, Madhaviah Krishnan, yang dipelajari lebih lanjut oleh Katharine Payne kemudian. Pemangsaan harimau terhadap gajah Asia jarang terjadi dan hanya terbatas pada anak gajah yang masih kecil. NATURE – FINIA

KLIK SALAH SATU IKLAN INI. ANDA SUDAH BERDONASI PADA KAMI . TERIMAKASIH :)

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama
Website Instan