Napak
Tilas “Bumi Sriwijaya” Kota Tertua Di indonesia
( 4/275 ekspedisi khatulistiwa )
Bumi
sriwijaya atau lebih akrab di telinga masyakat sebagai Kota Palembang, adalah
sebuah ibukota provinsi sumatera selatan, yang terletak di antara jalur lintas
sumatera penghubung banyak daerah di pulau
sumatera dan di kelilingi oleh kabupaten banyuasin dari barat, ke selatan
hingga timur , selain itu juga di lintasi oleh satu sungai yang terkenal yaitu
sungai musi yang menjadi ICON wisata air indonesia.
Kota
palembang, menurut prasasti kedukan bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah
barat Kota Palembang, menyatakan bahwa
ada pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal
16 Juni 682 Masehi, oleh pemerintah kerajaan sriwijaya di masa itu. Yang
berarti menunjukan bahwa kota palembang berumur lebih dari 1000 tahun ,
menjadikan kota jembatan ampera ini sebagai kota tertua di indonesia.
Secara
geografis, Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian
rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Iklim
Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan
angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 -
31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000
mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran
matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil
wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada
bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat
musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 m
dpl. Sedangkan secara topografi , Jenis
tanah kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada
lapisan yang paling muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal
dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang
agak tinggi terletak dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi
air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.
Penduduk
asli kota palembang adalah mayoritas berasal dari suku bangsa melayu. menggunakan
Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal
sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa
daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan
Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan
bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas
kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk
umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari.
Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga
keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga
keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalahTionghoa, Arab dan India. Kota
Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas
seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa serta Kampung
Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir Kampung
Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah
Komunitas Arab.
Agama
mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya, Palembang
pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskanSyariat Islam, yang
bersumber dari kitab Simbur Cahaya. Selain itu terdapat pula penganut Katolik,
Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.