Pribumi Kongo memiliki kisah tentang mokele-mbembe ("sesuatu yang menahan aliran sungai"). Menurut legenda, makhluk tersebut hidup di perairan sungai Kongo, berleher panjang dan lebih besar dari gajah. Para sarjana dan pengelana barat mendeskripsikannya sebagai makhluk mirip dinosaurus yang hidup di masa kini.Sementara itu, di Skotlandia ada legenda monster air yang diusir oleh seorang santo bernama Santo Columba (abad ke-6).Di masa sekarang, kisah tersebut menjadi sejarah bagi penampakan monster Loch Ness dan dalam budaya populer sering ditampilkan mirip plesiosaurus (dinosaurus air berleher panjang).
Selain makhluk air, makhluk mitologis yang sering diketahui sebagai kriptid memiliki ciri-ciri primata. Keberadaannya diselidiki namun belum ditemukan bukti kuat, hanya berdasarkan kesaksian penampakan. Contohnya penampakan Bigfoot, makhluk berkaki dua yang diyakini sebagai "manusia hutan" atau Sasquatch yang diceritakan dalam legenda orang asli Amerika Utara.[15] Primata misterius terkenal lainnya adalah legenda Yeti dari Tibet, yang disebut Michê ("manusia beruang") oleh penduduk asli di sana.Penampakannya disaksikan oleh banyak pengelana dari barat namun tidak ada bukti yang ditemukan. Di Indonesia juga terdapat mitos Orang bunian dan Orang pendek di Sumatra, yang konon memiliki ciri-ciri mirip manusia, namun bukti kuat mengenai keberadaannya tidak ditemukan.
Penemuan dan fakta
Beberapa makhluk fantastis (yang dulu dituturkan dalam mitos dan legenda) merupakan makhluk yang benar-benar ada, namun masih dianggap mitologis atau semi-legendaris sebelum ditemukannya spesimen makhluk bersangkutan untuk diekspos di masa kini; misalnya cumi-cumi raksasa. Gurita gigantik (lebih besar daripada gurita raksasa) diduga hidup di lautan yang dalam namun bukti keberadaannya belum didapatkan hingga sekarang; keberadaannya diketahui dari catatan pelayaran pada zaman dahulu. Sama halnya seperti cumi-cumi raksasa, gurita gigantik diduga menjadi basis cerita mengenai monster laut.
Sementara itu di Afrika, penduduk pribumi Kongo bercerita kepada para pelancong Eropa tentang keberadaan binatang yang wujudnya seperti perpaduan antara zebra dan jerapah. Ketika para pelancong menganggap bahwa itu hanya cerita rakyat belaka, pada tahun 1901, Sir Harry Johnston membawa sebuah kulit binatang yang membuktikan keberadaan makhluk tersebut, yang kini disebut Okapi.