ilustrasi |
Dikutip dari harian Kompas .
Sejak Jumat pekan lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengundang semua gubernur se-Indonesia ke Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta. Tak cuma membicarakan anggaran infrastruktur perhubungan tahun 2015, rupanya Jonan juga menyampaikan rencananya membangun kereta api di Papua.
Rencana Jonan itu juga beriringan dengan keputusannya membatalkan megaproyek kereta api supercepat Jakarta-Surabaya yang awalnya akan menggunakan uang negara.
"Sumatera akan tersambung, kemudian Kalimantan, Pontianak dan Balikpapan, asumsi jalur yang tidak akan dibangun swasta. Yang tengah sudah ada rencana swasta masuk. Sulawesi, Manado, sampai Makassar. Papua, Sorong, sampai Manokwari yang pertama dibangun," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Ia menuturkan, Menhub Jonan ingin sekali membuat pulau-pulau di Indonesia terkoneksi melalui kereta api. Oleh karena itu, dalam 5 tahun ke depan, anggaran infrastruktur kereta api pun akan menjadi anggaran yang paling besar.
Sebenarnya, besaran anggaran sektor kereta api dalam APBN-P 2015 menjadi yang terbesar. Angkanya hampir mencapai Rp 20 triliun. Pengembangan kereta api di Papua tampaknya juga memperhatikan rencana Bappenas membangun kawasan industri di Sorong.
Pembangunan itu pula diproyeksikan untuk menopang rencana besar Presiden Jokowi memikirkan Kota Sorong Papua sebagai poros maritim nasional di kawasan timur Indonesia.
Sebelumnya, rencana pembangunan pelabuhan besar di Sorong, Papua Barat, sebagai wujud konektivitas tol laut, menghadapi masalah. Pemerintah khawatir kapal-kapal yang nantinya menuju Sorong akan pulang dengan muatan kosong karena tidak adanya pasokan barang yang dibawa.
Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, pemerintah akan terlebih dahulu membangun kawasan industri guna menjadikan Sorong sebagai poros maritim di timur Indonesia.
"Sementara itu, di Sorong, mereka (Pelindo) harus mencari pola lain. Kalau kita bikin pelabuhan di sana, bisa-bisa kapalnya ke Sorong, terus pulangnya kosong. Jadi, disepakati bahwa Sorong menjadi kawasan industri," ujar Indroyono di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Lebih lanjut, dia mengatakan, rencana tersebut sudah sesuai dengan rencana yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Selain akan membangun kawasan industri, Indroyono mengatakan bahwa pemerintah juga akan membangun pembangkit listrik, industri galangan kapal, industri perikanan, dan berbagai politeknik di Sorong.
Diharapkan, usaha pemerintah itu nantinya mampu mengembangkan Sorong sebagai salah satu poros maritim nasional.
KLIK SALAH SATU IKLAN INI. ANDA SUDAH BERDONASI PADA KAMI . TERIMAKASIH :)