KERAJAAN INGGRIS
( Sejarah Pendirian )
Permukiman manusia modern yang kelak akan menjadi Britania
Raya sudah terbentuk sejak sekitar 30.000 tahun yang lalu. Pada akhir zaman
prasejarah, populasi di wilayah ini diperkirakan telah terbentuk. Periode ini
dinamakan dengan masa Kelts Insular, yang terdiri dari Britania Britonik dan
Irlandia Gaelik. Penaklukan oleh Romawi
yang dimulai pada tahun 43 SM diikuti oleh invasi pemukim Jerman Anglo-Saxon ke
wilayah yang kelak akan membentuk Wales. Sebagian besar wilayah yang dihuni
oleh Anglo-Saxon disatukan menjadi Kerajaan Inggris pada abad ke-10. Sementara
itu, penutur Gaelik di Inggris baratlaut (yang terhubung ke Irlandia di timur
laut dan secara tradisional telah terjadi migrasi dari sana pada abad ke-5)
bersatu dengan bangsa Pict dan kemudian membentuk Kerajaan Skotlandia pada abad
ke-9.
Pada tahun 1066, bangsa Normandia menyerang Inggris dan
setelah penaklukannya, Normandia berhasil merebut sebagian besar Wales,
menaklukkan sebagian besar Irlandia dan membentuk permukiman di Skotlandia,
yang membawa masing-masing negara tersebut ke periode baru feodalisme yang
berdasarkan model Perancis Utara dan kebudayaan Normandia-Perancis. Kedatangan
bangsa Normandia ini membawa pengaruh besar, namun pada akhirnya tetap mampu
berasimilasi dengan kebudayaan lokal di masing-masing negara. Raja Inggris pada abad pertengahan berhasil
menaklukkan Wales namun upayanya untuk menaklukkan Skotlandia mengalami
kegagalan. Setelah itu, Skotlandia tetap mempertahankan kemerdekaannya, meskipun
sering berkonflik dengan Inggris. Monarki Inggris, dalam upayanya untuk merebut
koloni Perancis, juga seringkali terlibat konflik dengan Perancis, terutama
dalam Perang Seratus Tahun.
Memasuki periode modern awal, Inggris dihadapkan pada konflik
agama sebagai akibat reformasi dan diperkenalkannya gereja Protestan di
masing-masing negara.[54] Wales sepenuhnya di klaim sebagai bagian dari
Kerajaan Inggris, dan Irlandia ditetapkan sebagai kerajaan dalam persatuan
personal dengan Kerajaan Inggris. Wilayah milik bangsa Gaelik Katolik yang
merdeka disita oleh Kerajaan Inggris dan diberikan kepada pemukim Protestan
dari Inggris dan Skotlandia, yang selanjutnya membentuk Irlandia Utara. Pada
tahun 1603, Kerajaan Inggris, Skotlandia dan Irlandia bersatu dalam penyatuan
personal saat James VI, Raja Skotlandia, mewarisi mahkota Kerajaan Inggris dan
Irlandia. James kemudian memindahkan istananya dari Edinburgh ke London.
Meskipun demikian, setiap negara tetap menjadi entitas politik yang terpisah
dan mempertahankan lembaga politik yang juga terpisah. Pada pertengahan abad
ke-17, ketiga kerajaan terlibat dalam serangkaian perang berkelanjutan
(termasuk Perang Saudara Inggris) yang menyebabkan tergulingnya monarki dan
terbentuknya negara republik kesatuan berumur pendek bernama Persemakmuran Inggris,
Skotlandia dan Irlandia. Meskipun monarki berhasil dipulihkan kembali, hal ini
menandai (dengan meletusnya Revolusi Agung pada tahun 1688) bahwa sama seperti
monarki-monarki Eropa lainnya, monarki mutlak tidak akan menang. Konstitusi
Britania kemudian dikembangkan berdasarkan monarki konstitusional dan sistem
parlementer. Selama periode ini, terutama di Inggris, berkembangnya kekuatan
angkatan laut mendorong dilakukannya penjelajahan seberang lautan untuk
menjajah dan mendirikan koloni, terutama di Amerika Utara
KLIK SALAH SATU IKLAN INI. ANDA SUDAH BERDONASI PADA KAMI . TERIMAKASIH :)
Tags
menyapa dunia